Deskripsi
Gubernur Sejuta Umat
Kenangan perjalanan pendidikan AGK tidaklah semanis anak-anak
sekolah saat ini. Tidaklah mudah menjadi anak perantau saat itu yang
hidupnya pas-pasan apalagi ditambah dengan kebutuhan biaya pendidikan
yang terus meningkat. Oleh karena itu, untuk menghemat biaya di kota Palu,
ia harus memilih tinggal bersama Yahya dan dua sahabat lainnya yakni Bahar
dan Hamid di sebuah pondok kecil dekat mesjid tua.
Berkat semangat dan kegigihannya dalam belajar akhirnya pada tahun
1974 ia menyelesaikan pendidikan SMA dengan sukses. Usai menamatkan
pendidikan SMA, Teman- teman seangkatannya langsung melanjutkan
pendidikan di UNISA Palu sementara Ia dan Yahya melakukan terjun bebas
dengan memilih meninggalkan kota Palu menuju Surabaya dan Jakarta
kemudian mencari jalan keluar untuk melanjutkan pendidikan di kota
Madinah.
Keinginan untuk melanjutkan pendidikan di Madinahpun tercapai. Di
Madinah, Ia dan Yahya masuk ke Universitas Madinah (Madinah University).
Saat diterima, mereka tidak langsung menjalani pendidikan karena saat itu
ia tidak memiliki Visa belajar sehingga harus kembali ke In- donesia atau
mengambil pendidikan di Yordania.
Ia (Gani) kemudianmemutuskanke Yordanianamunsecara kebetulan,
Pada saat itu, kondisi di Yordania sedang bergejolak sehingga dirinyakembali
ke Madinah pada tahun 1975 bertepatan dengan peristiwa jatuhnya pesawat
pertama di Colombo. Di Madinah, ia mengurus visa belajar dan mengambil
Fakultas Dakwah di Madinah University. Di tahun 1975 juga dirinya mendapat
izin untuk menjalankan ibadah Haji dan berkesempatan melanjutkan
pendidikan hingga Empat tahun. Pada tahun 1979, setelah menyelesaikan
pendidikan di Mesir, Abdul Gani kembali ke Indonesia sementara sahabatnya
Yahya tetap melanjutkan pendidikan di Madinah. Di Indone- sia, ia ditawarkan
oleh sahabat seperjuangan waktu di Madinah, Drs. H. Gazali untuk tinggal di
Jakarta dan melakukan Dakwah di Jakarta saja. Namun, kedewasaan berpikir
dan rasa cinta kepada keluarga, ia memutuskan kembali ke Maluku Utara
sekaligus memberikan dukungan kepada adik dan saudara-saudaranya agar
tetap melanjutkan sekolah seperti dirinya.
Sifat murah senyum, penuh sabar, pemaaf dan tawadhu inilah kemudian
mengantarkannya menjadi seorang pemimpin ummat di Maluku Utara.
Mengemban Amanah Guru
Banyak cerita telah tergores dalam setiap lembaran sejarah setelah
Abdul Gani Kasuba tiba kembali di Ternate. Tokoh dengan sebutan akrab AGK
mengawali aktifitas sebagai seorang guru Agama di madrasah Alkhairaat, Ter-